Rakyat Skeptis atas Praktek Demokrasi yang Semakin Tak Bermakna

Medan-Spora, Ramida Sinaga, Direktur Eksekutif Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) Sidikalang Sumatera Utara (Sumut) melalui siaran tanggal 15 April 2013 mengatakan trend meningkatnya angka golput di berbagai Pemilukada termasuk di Sumut disebabkan sikap skeptis rakyat atas praktek demokrasi politik yang semakin tak bermakna.

Di antara para golput ini, terdapat kelompok perempuan yang sejak awal telah skeptis atas proses pemilihan dan isi daripada kampanye para calon Gubernur Sumut. Sejak aktivis perempuan Sumut  menyampaikan ancaman golput dan menentukan posisinya sebagai golput, muncul wacana yang menyatakan  golput melanggar hukum. Kami melihat wacana ini sebagai petunjuk dari tingkat pemahaman mengenai demokrasi dan hak-hak rakyat yang rendah.   

Secara khusus Ramida Sinaga menyatakan dalam rangka menyambut Hari Kartini 2013 serta setahun menjelang PEMILU 2014, Perkumpulan Sada Ahmo menyatakan sikap:

1. Agar partai politik dan para politisi mengedepankan kepentingan perempuan serta kelompok-kelompok marjinal ,dan secara sungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsi partai politik sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 2 tahun 2011 tentang Partai Politik.

2. Mendesak KPU dan Bawaslu beserta jajarannya sebagai penyelenggara PEMILU untuk memperbaiki kinerja dan profesionalitas demi terwujudnya Pemilu yang demokratis serta secara konsisten melaksanakan ketentuan keterwakilan perempuan 30 % dalam daftar calon legislative sebagaimana yang diatur dalam UU RI No. 8 Tahun 2012 tentang PEMILU DPR, DPD, dan DPRD.

3. Menghimbau Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2013-2018 yang defenitif supaya konsisten dalam menjalankan janji-janji politik, memajukan hak azasi perempuan, menghapus kekerasan terhadap perempuan, monogamist, dan serius dalam penegakan anti korupsi di Sumatera Utara.

 

Berkomentar