Palembang-Spora, Komnas HAM dinilai tidak tuntas menyelesaikan konflik yang terjadi antara PTPN VII Cinta Manis dengan petani Ogan Ilir yang menyebabkan Angga bin Dharmawan (13) meninggal dunia pada tanggal 27 Juli 2012. Menurut Direktur Sentral Penguatan Organisasi Rakyat (SPORA), JJ Polong, Komnas HAM tidak mampu menjerat pelaku pelanggran HAM di Cinta Manis. Akibatnya konflik antara PTPN VII dan Petani terus berlanjut, karena aparat keamanan masih menggunakan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan konflik yang berujung pada pelanggaran HAM.
“Kalau saja pelaku-pelaku pelanggaran HAM dalam sengketa lahan dapat diadili, pasti akan terjadi perubahan pendekatan dalam penyelesaian konflik, kearah penyelesaian yang bersifat dialogis, dan melibatkan multi pihak untuk menemukan solusi yang adil”, Ungkap Polong menanggapi konflik Petani Desa Betung Ogan Ilir dengan PTPN VII Cinta Manis pada Jumat (25/1/13).
Konflik tersebut kembali memanas. Polisi menangkap dan menganiaya warga yang tengah merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di lahan bersengketa di Desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Dalam insiden itu, satu orang diamankan, Suardi bin Damiri (32) dan lima warga mengalami luka lebam karena pukulan aparat kepolisian yang dibantu preman perusahaan.
Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumsel, Serikat Petani Sriwijaya (SPS), dan Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Sumsel, dan Walhi Sumsel, sangat menyesalkan tindakan aparat keamanan. Dalam aksi di Mapolda Sumsel hari ini (28/1) Anwar Sadat Direktur Walhi Sumsel meminta Kapolda segera mencopot Kapolres Ogan Ilir, AKBP Denni Dharmapala. “Karena dengan otoritas yang dimiliki terus mengulangi kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat,” katanya.
Sadat menambahkan, Denni Dharmapala sampai saat ini masih menjabat sebagai Kapolres Ogan Ilir. Padahal, dia penanggung jawab utama di lapangan dalam tragedi 27 Juli 2012 di Desa Limbang Jaya, Ogan Ilir yang menyebabkan Angga bin Dharmawan (13) meninggal dunia. Lalu, lengan kanan Rusman (36) diamputasi, dan beberapa warga mengalami luka tembak, puluhan orang dikriminalisasi, serta hampir banyak warga mengalami trauma hingga kini. (S03)