Palembang-Spora, Program dana hibah penelitian SETAPAK dari The Asia Foundation (TAF) telah mendanai delapan studi terkait dengan tata kelola hutan dan lahan di tiga provinsi dimana SETAPAK bekerja. Dari delapan studinya, dua diantaranya akan dilaksanakan di Sumatra Selatan oleh Yayasan Spora dan Pemali.
Untuk mengkoordinasikan penelitian tersebut dengan mitra-mitara TAF di Sumsel yang sudah terlebih dahulu bekerjasama seperti Walhi, Wahana Bumi Hijau (WBH) dan Pinus, hari ini (29/8) dilakukan koordinasi penelitian di Hotel Aston Palembang yang dihadiri sekitar 18 orang perwakilan dari lima lembaga mitra tersebut.
Menurut Tessa Toumbourou dari Asia Fondation pertemuan ini bertujuan untuk memastikan agar penelitian yang akan dilakukan oleh Spora dan Pemali dapat saling melengkapi, tidak tumpang tindih dan dapat digunakan untuk membantu kegiatan mitra di masadepan. Selain itu diharapkan Mitra Setapak yang diundang dapat memberikan umpan balik dan masukan pada studi yang akan dilakukan.
Yayasan Spora akan melakukan studi mengenai Tata Kelola Kebijakan Penanganan dan Penyelesaian Konflik-konflik Agraria di Tingkat Lokal–Mempelajari Musi Banyuasin. Menurut Amien Tohari, Ketua peneliti Spora, penelitian mengenai konflik ini akan menelusuri kebijakan-kebijakan pemicu konflik, tipologi konflik yang diakibatkan kebijakan pemicunya, dan tata kelola penanganan dan penyelesaianya baik secara kelembagaan maupun melalui kebijakan penanganan dan penyelesaian yang mengkoreksi kebijakan pemicu konflik.(S01)