Palembang-Spora, Kelas Akhir Pekan (KERAN) Spora Institute masih merayakan Hari Pangan Internasional 16 Oktober 2022 pada Sabtu (22/10/2022), mendiskusikan pernyataan sikap politik La Via Campesina hasil pertemuan lintas aktivis di forum global.
Pertemuan berlangsung dari pukul 16.00 WIB sampai dengan 17.40 WIB menghadirkan Penggiat Literasi Arus Masyarakat Marjinal Yogi sebagai pembahas, dimoderatori Ibnu Ilyas Alumni Tafsir Al-Qur’an UIN Raden Fatah Palembang. Diskusi dalam bentuk partisipatoris tersebut berlangsung di Taman POM IX (Depan TVRI) Kota Palembang.
Berikut gugatan La Via Campesina yang dibahas KERAN, di Hari Pangan Internasional pada tahun 2022. Menggugat organisasi, korporasi, dan negara di seluruh dunia yang menindas petani:
- Penghentian perdagangan produk makanan di pasar saham. Harga pangan yang diperdagangkan secara internasional harus dikaitkan dengan biaya produksi dan mengikuti prinsip-prinsip perdagangan yang adil, baik bagi produsen maupun bagi konsumen
- Mengakhiri kontrol WTO terhadap perdagangan pangan dan menjauhkan produksi pangan dari perjanjian perdagangan bebas. Negara-negara harus memiliki persediaan makanan publik, dan mengatur pasar dan harga. Khususnya negara berkembang, dapat mendukung produsen makanan skala kecil
- Membentuk badan internasional baru untuk melakukan negosiasi yang transparan mengenai kesepakatan komoditas antara negara pengekspor dan pengimpor sehingga negara yang bergantung pada impor pangan dapat memiliki akses pangan dengan harga terjangkau
- Melarang penggunaan produk pertanian untuk menghasilkan agrofuel atau energi. Makanan harus menjadi prioritas mutlak atas bahan bakar
- Membawa moratorium global pembayaran utang publik oleh negara-negara yang paling rentan
La Via Campesina menuntut perubahan radikal dalam kebijakan internasional yang mempengaruhi nasional sampai ke tingkat lokal untuk membangun kembali kedaulatan pangan melalui sikap politik:
- Perubahan radikal dalam tatanan perdagangan internasional. WTO harus dikaji ulang. Kerangka kerja global baru untuk perdagangan dan pertanian, berdasarkan kedaulatan pangan, harus membuka jalan untuk memperkuat pertanian petani lokal dan nasional. Memastikan dasar yang stabil bagi produksi pangan yang dilokalisasi kembali, dukungan untuk pasar yang dipimpin petani lokal dan nasional, serta menyediakan sistem perdagangan internasional yang adil berdasarkan kerjasama dan solidaritas
- Pelaksanaan Reforma Agraria yang populer dan integral, untuk menghentikan perampasan oleh korporasi global atas air, benih dan tanah, dan menjamin hak yang adil bagi produsen skala kecil atas sumber daya produktif
- Pergeseran radikal menuju agroekologi untuk menghasilkan makanan sehat bagi dunia. Kita harus menghadapi tantangan untuk menghasilkan makanan berkualitas yang cukup sambil menghidupkan kembali keanekaragaman hayati dan secara drastis mengurangi emisi GRK
- Regulasi pasar input yang efektif (seperti kredit, pupuk, pestisida, benih, bahan bakar) untuk mendukung kapasitas petani dalam memproduksi makanan, tetapi juga untuk memastikan transisi yang adil dan terencana menuju praktik pertanian yang lebih agroekologis
- Tata kelola pangan berbasis rakyat, bukan korporasi
- Transformasi Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Petani menjadi instrumen yang mengikat secara hukum untuk membela masyarakat pedesaan
- Strategi penimbunan pangan harus dilakukan baik di tingkat nasional tetapi juga melalui penciptaan dan dukungan publik terhadap cadangan pangan di tingkat masyarakat, dengan pangan produksi lokal yang berasal dari praktik pertanian agroekologi
- Promosi teknik berbiaya rendah yang meningkatkan otonomi petani dan benih petani
- Pengembangan kebijakan publik untuk memastikan hubungan baru antara mereka yang memproduksi makanan dan mereka yang mengkonsumsi, mereka yang tinggal di pedesaan dan mereka yang tinggal di perkotaan. Menjamin harga yang adil yang ditentukan berdasarkan biaya produksi, memungkinkan pendapatan yang layak untuk semua mereka yang berproduksi di pedesaan dan akses yang adil terhadap makanan sehat bagi konsumen
- Promosi hubungan gender berdasarkan kesetaraan dan rasa hormat, baik untuk orang-orang yang tinggal di pedesaan dan di antara kelas pekerja perkotaan
- Kekerasan terhadap perempuan harus dihentikan sekarang juga