Merayakan Independensi di Festival Bulan Juni

Palembang-Spora, Sudah menginjak hampir dua tahun kita harus disiplin menjaga diri dengan ekstra, menjauhi keramaian oleh sebab virus Covid-19 yang turut mewabah di Indonesia sejak awal maret 2020. Di musim pandemi kita senantiasa menjaga diri, menjaga orang-orang terdekat kita agar tidak terpapar virus yang berasal dari Kota Wuhan Cina tersebut. Sejak pandemi semakin melaju, menyosor lingkungan terdekat kita. Ketakutan, dan kepanikan semakin meneror kerabat keluarga, dan kawan-kawan kita. Angka lonjakan virus yang ditampilkan media massa menjadi dasar informasi yang mencegah kita agar tidak dengan mudah beraktivitas di luar rumah.

Begitu juga dengan mereka yang terbiasa aktif di sebuah komunitas atau organisasi, di musim pandemi kegiatan Offline di komunitas terpaksa harus ditunda sampai keadaan kembali pulih. Namun setidaknya, kerinduan dialog bersama kawan-kawan komunitas bisa sedikit dituntaskan melalui kegiatan berbasis Aplikasi Online. Untuk mengobati kerinduan selama ini, kabar gembira hadir di tengah Pandemi Covid-19 terkhusus bagi kawan-kawan komunitas atau organisasi di Palembang. Segera akan berlangsung Festival Bulan Juni. Sebuah festival yang merayakan independensi, serta saling merangkul antar komunitas agar semakin solid meski di masa pandemi sekarang ini.

Juni 2021 mendatang, kawan-kawan dari berbagai komunitas independen di Palembang akan saling bersinergi dengan membuat berbagai kegiatan sesuai dengan gaya/mode komunitas masing-masing. Misalkan, komunitas film ya mengadakan nonton bersama tentang satu tema film lalu didiskusikan dengan dihadiri kawan-kawan dari komunitas lain. Komunitas yang terbiasa mengadakan membedah buku, ya membuat serangkaian bedah buku, dihadiri pula oleh kawan-kawan dari komunitas lain. Begitu juga dengan kegiatan komunitas lainnya, singkatnya Festival Bulan Juni menjadi momentum berbagai komunitas untuk dapat menghadiri kegiatan dan mengetahui gaya/mode dari komunitas lain.

Hal senada juga dijelaskan oleh perwakilan komite Festival Bulan Juni, bahwa memang Festival Bulan Juni merupakan lingkaran silaturahmi. Saling merangkul antar komunitas. Juga menegaskan bahwa jauh sebelum virus Covid-19 hadir, kegiatan intelegensi dan serba kreatif sudah lama mewarnai iklim budaya independensi di Palembang.

“Festival Bulan Juni merupakan momen merawat silaturahmi antar komunitas di Palembang tanpa intervensi dari proposal kegiatan, oleh sebab dilaksanakan dengan semangat ketulusan kawan-kawan komunitas. Juga semakin menguatkan satu sama lain selama musim pandemi. Jauh sebelum masa pandemi, komunitas di Palembang sudah lama mandiri dengan rutinitas kegiatan tanpa disibukkan dengan kepentingan berbau politis.” Ucap kawan Komite Festival Bulan Juni, yang menolak namanya disebut.

Di hari Sabtu, 05 Juni. Kegiatan pertama, ialah peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan oleh Spora Institute. Acara dimulai pukul 10.00 s.d. 13.00 WIB. Kegitan akan diisi dengan pembacaan essai, puisi, dan doa keselamatan lingkungan. Untuk diketahui bersama Hari Lingkungan Hidup yang diselenggarakan Spora Institute merupakan bagian dari Festival Bulan Juni, sebagaimana Spora Institute turut menjadi bagian dari perayaan independensi yang digagas oleh Komite Inti Festival Bulan Juni.

Festival Bulan Juni akan meramaikan Palembang, berbagai kegiatan sudah disiapkan oleh masing-masing komunitas. Festival Bulan Juni dimulai pada Sabtu, 05 Juni sampai dengan puncaknya yang jatuh pada Minggu, 27 Juni mendatang.

Di hari, dan tanggal yang sama pula. Setelah peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, akan ada Pameran Instalasi oleh Lith Studio 98 Art Studio, dimulai pukul 15.00 WIB s.d. Selesai. Pameran yang mempresentasikan seni instalasi dari daur ulang sampah plastik tersebut, bertemakan “Fine Art Exhibition”.

“Semua kegiatan yang terkoneksi di Festival Bulan Juni, dan semua kegiatan yang serentak dilaksanakan di bulan juni dapat menjadi mercusuar kolektif. Menggedor iklim budaya di Palembang kalau memang Festival Bulan Juni dapat menjadi agenda progresif di setiap tahun khususnya di bulan juni.” Kordinator Festival Bulan Juni menegaskan, yang juga meminta agar namanya tidak ditampilkan di publik.

Pandemi Covid-19 sampai sekarang belum memberikan kabar pencerahan kapan akan pergi, namun kita tidak boleh terus merawat kegelisahan. Semua akan cerah pada waktunya. Sebelum hari cerah itu tiba, ada baiknya sejenak kita saling berbagi energi terbaik di Festival Bulan Juni, dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan.

Tetap saling merangkul dan menguatkan antar komunitas merupakan energi independensi yang akan menjadi memorabilia setelah pandemi ini berakhir. Festival Bulan Juni mengusung tema besar “Merayakan Independensi”.

Berkomentar