Palembang-Spora, Ditemani gerimis sore di sebuah balai bambu sekelompok anak muda sedang berkumpul mendiskusikan persoalan pertanian kelapa (Cocos nucifera) pada Jumat (20/12). Sekelompok pemuda ini bernaung dalam organisasi Serikat Tani Nasional (STN) Sumatera Selatan.
Menurut Muhammad Asri Lambo, Ketua Komite Pimpinan Wilayah STN Sumatera Selatan, saat ini petani sedang menghadapi persoalan serius mengenai fluktuasi harga komoditi pertanian, khususnya Kelapa. Untuk itu organisasi yang dipimpinnya tengah fokus dalam pemberdayaan petani di Kabupaten Banyuasin. “Petani kelapa sangat dirugikan oleh tataniaga kelapa yang mempunyai rantai pemasaran yang sangat panjang. Selain itu sebagian besar kelapa masih dijual dalam bentuk kelapa bulat yang diekspor ke luar negeri seperti Thailand dan China” tegas Asri
Lebih lanjut Asri mengatakan pemerintah sampai saat ini belum ada kepedulian terhadap nasib petani kelapa di Banyuasin, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Sistem tataniaga kelapa ini sepenuhnya dikuasai oleh tengkulak dan eksportir swasta. “Kami mendesak pemerintahan Kabupaten Banyuasin peduli pada petani kelapa, khususnya dalam memperkuat posisi tawar petani dalam tataniaga kelapa, seperti membangun koperasi-koperasi petani, serta membangun agroindustri kelapa yang dimiliki oleh petani sendiri. Selain itu pemerintah perlu melibatkan organisasi tani dalam memperkuat posisi tawar petani tersebut”, ungkap Asri (SI01)