Sporanews, Sekitar 2 juta petani kehilangan mata pencaharian di sektor pertanian. Hal ini terungkap dalam konferensi pers Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Senin (2/1) . “Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian 33,51% dari total angkatan kerja nasional atau sejumlah 39,33 juta orang. Angka ini mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 41,49 juta orang,” kata menteri yang berasal dari PKS tersebut.
Walaupun diakui Suswono, Kementerian Pertanian tidak memiliki data mengenai mata pencaharian baru para petani tersebut, tetapi kenyataan di lapangan menunjukan sebagian petani tersebut tidak ada lagi pekerjaan tetap. Ahmad Jupri, petani pingiran kota Palembang sudah enam bulan ini tidak lagi bertani. “sekarang saya kerja serabutan karena lahan tempat saya menumpang bertani sekarang telah dibangun perumahan “ katanya saat ditemui di Talang Keramat.
Henry Saragih, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), menyatakan, penurunan jumlah petani ini dikarenakan berbagai permasalahan seperti penggusuran lahan, ketergantungan terhadap benih yang mahal, dan serbuan impor pangan, termasuk tidak berjalannya pembaruan agraria . “Banyak dari mereka yang beralih profesi menjadi buruh serabutan yang kondisinya lebih buruk dari sebelumnya,” katanya.