Palembang-Spora, Training for Youth and Women of Faith yang diselenggarakan oleh Green Faith Indonesia pada tanggal 5 Februari 2023 di Palembang, merupakan wujud dari Gerakan Multi-Agama untuk Keadilan Iklim yang berangkat dari Akar Rumput. Green Faith Indonesia adalah salah satu dari jaringan Greenfaith Internasional yang sudah merintis kegiatannya sejak 2020 dan telah melakukan aksi-aksi akar rumput bersama multi faith yang terhubung secara global. GreenFaith merupakan gerakan multi-agama global untuk menolak kehancuran planet dan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan serta berkeadilan.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membentuk karakter berkeadilan sosial dan ekologis dalam perspektif lintas iman dikalangan generasi muda dan komunitas perempuan di akar rumput dalam konteks transisi energi yang berkeadilan. GreenFaith Indonesia merancang sebuah training youth and women yang dibangun dari serangkaian studi komprehensif dan diskusi-diskusi yang melibatkan pakar-pakar dari berbagai disiplin keilmuan di bidang kehutanan, Hukum dan HAM, serta pendekatan Agama. Konsep ini merupakan kontribusi kaum agama untuk mendorong transformasi dan transisi enepembangunan Indonesia yang berbasiskan pada kekuatan nilai-nilai agama melalui pemanfaatan SDA secara bersih, bijaksana dan berkelanjutan.
Spora Institute turut berpartisipasi dalam training tersebut dengan mengirim Dian Indah Sari sebagai peserta. Menurut Dian, dalam training tersebut diajarkan bahwa agama dapat menjadi dasar etik dalam upaya penyelamatan lingkungan. Konsep teologi lingkungan sebagai upaya penyelamatan lingkungan dapat dilakukan dengan pendekatan nilai-nilai agama. Islam sendiri dalam konteksnya memandang lingkungan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari alam, begitu juga dengan agama – agama lain, juga memiliki pandangan sama atas alam yang harus dijaga untuk keberlangsungan hidup.
Adapun output dari pelatihan ini adalah (1) Adanya pemahaman peserta atas politik lingkungan da, isu transisi energi yang berkeadilan dalam konteks Indonesia. (2) Adanya pemahaman peserta tentang peran multifaith dalam gerakan transisi energi yang berkeadilan. (3) Adanya komitmen peserta untuk memperkuat _gerakan dalam transisi energi yang berkeadilan. (4) Adanya pengorganisasian relasional, kampanye dan advokasi di Kalimantan Timur terkait dengan transisi energi yang berkeadilan.