Palembang-Spora. Di saat serangan virus Covid-19 yang sampai sekarang masih menghantui masyarakat, menyebabkan sebagian aktivitas serba Online. Spora Institute membuat serangkaian Pendidikan Kritis yang berlangsung Offline di Sekretariat Spora, terletak di Jalan Lettu Roni Belut No. 1208 Palembang. Protokol Kesehatan tetap diterapkan pada saat berlangsungnya kelas yang berlangsung selama empat kali pertemuan: 27, 28 Maret dan 03,04 April 2021. Dengan Tema “Kelas Mazhab Frankfurt dan Urban Agroecology Sebagai Counter Hegemoni”.
Tematik yang diangkat oleh Spora di kelas tersebut merupakan dialog bersama memahami kembali Teori Kritis, produk khas dari Mazhab Frankfurt yang masih relevan dengan permasalahan global dan lokal sampai dengan hari ini. Tujuan dan maksud dari mempelajari Teori Kritis yang dipelopori oleh ilmuwan sosial Mark Horkheimer dan Theodor W. Adorno, menghadirkan iklim pemikiran kritis di ruang-ruang masyarakat yang diserbu kemajuan industri dan teknologi.
Kelas tersebut dipecah menjadi empat konsentrasi agar setelah kelas selesai, peserta dapat membuat sketsa pemikiran hasil dari mengikuti kelas. Kelas pertama dibuka pada hari, Sabtu 27 Maret dengan pengantar “Konsep dan Metodologi Teori Kritis” disampaikan oleh pembicara Ulfa Sevia Azni Kandidat Doktor Sosiologi Lingkungan UNSRI. Di hari berikutnya, Minggu 28 Maret peserta diberikan gambaran pelaksanaan Teori Kritis oleh Ferdiansyah Dosen Hubungan Internasional UNSRI dengan pokok bahasan “Merefleksikan Teori Kritis di Masa Pandemi”.
Di pertemuan selanjutnya, Sabtu 03 April peserta diajak membongkar teori Marxisme Ortodoks lalu mengkaitkannya dengan Mazhab Frankfurt. Dengan konsentrasi “Kritik Mazhab Frankfurt Terhadap Teori Marxisme” dikupas oleh Ryllian Chandra selaku Dosen Ilmu Politik UIN Raden Fatah. Sampailah di puncak kelas, Minggu 04 April Penggiat Literasi Palembang Andry Mukmin memberikan materi “Ruang Publik Habermas”. Menuntaskan kelas dengan pamungkas dan komprehensif, menawarkan gagasan Ruang Publik Habermas sebagai solusi di hari ini.
Tujuan dari Kelas Mazhab Frankfurt sendiri secara keseluruhan, hendak membangun katalisator narasi atau gagasan kritis agar masyarakat tidak mudah puas dengan keadaan dunia yang telah terhegemoni oleh sistem Kapitalis. Singkatnya seperti yang disampaikan oleh Ferdiansyah Dosen Hubungan Internasional UNSRI
“Mempelajari Teori Kritis agar membuat kita kembali memeriksa sistem yang telah mapan saat ini, agar masyarakat tetap menjadi subjek yang emansipatoris di tengah kemajuan industri dan teknologi. Kalau kita tidak kritis di hari ini, tanpa disadari kita akan menjadi korban dari kemajuan industri dan teknologi. Serangan industri dan teknologi bukan lagi serangan bersifat fisik namun lebih mengarah pada serangan psikis. Mengeksploitasi alam bawah sadar kita.” Kata akademisi yang menyukai musik Underground tersebut, Minggu (27/3/2021).
Tidak hanya teori belaka. Spora juga memberikan pelatihan Urban Agroecology sebagai bekal bagi peserta untuk menghadapi atau setidaknya mengimbangi praktik perkebunan yang dideterminasi bahan baku kimia. Spora berharap agar peserta terbangunkan jiwa dan pikirannya. Sadar bahwa praktik berkebun tidaklah mahal apalagi harus selalu menggunakan bahan baku kimia. Cukup ada lahan dan semangat, maka aktivitas berkebun dapat dilakukan dengan pendekatan Urban Agroecology. Semua bahan baku dapat diolah sendiri tidak harus membeli dan membeli.
Selama empat kali pertemuan tersebut, Spora memberikan pelatihan mendasar cara membuat media bedengan yang efisien, pembuatan pupuk kompos, pembuatan pestisida, juga mengajarkan cara pembibitan yang alami.
“Semoga dengan diadakannya Kelas Mazhab Frankfurt dan pelatihan Urban Agroecology, peserta mendapatkan pengetahuan yang esensial dari kegiatan berkebun. Dengan berkebun daya juang hidup akan selalu ada di jiwa kita. Nah, Urban Agroecology tidak neko-neko. Kegiatan berkebun bukan perkara modal uang, akan tetapi kemauan dan konsisten dalam menggarap lahan. Bahan baku bisa dibuat dengan cara alami. Semua pelatihan yang telah dilakukan dapat dipraktikkan oleh peserta di rumah masing-masing.” Tegas Daniel Ortega selaku Divisi Operasional Spora Institute, Minggu (04/4/2021).