Palembang-Spora, Pemikiran Tan Malaka memukau aktivis Palembang dalam rangkaian kegiatan “Membaca Tan Malaka – Kemarin, Hari ini dan Esok” yang diselenggarakan organisasi gerakan seperti Mahasiswa Hijau Indonesia, Yayasan Spora, Komunitas Sastra Indonesia (KSI) dan Walhi Sumsel selama dua hari, 5-6 Januari 2013 di Sekretariat Walhi Jalan Sumatera No. 5 Palembang.
Kegiatan ini diawali dengan Malam Baca Puisi. Acara ini dibuka dengan pembacaan puisi oleh Yunita dengan judul puisi “Surat Paramita untuk Tan Malaka” karya JJ Polong. “Tan, jika nanti kau pergi, aku tetap disini, menjaga api revolusi”, suara itu keluar, sebagai bait terakhir dari puisi yang dibaca Yunita. Selain itu tampil juga Anwar Putra Bayu, Ketua KSI Sumsel yang membaca puisi Di Balik International Plaza yang menceritakan nasib para buruh.
Setelah Baca Puisi, dilanjutkan dengan Kursus Politik, yang menampilkan narasumber Dhabi K. Gumaira seorang akademisi dan Lubis Henderi seorang tokoh buruh yang mengupas arah politik Tan Malaka. Kursus ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Sumatera Selatan.
Pada hari kedua kegiatan dilanjutkan dengan dialog pemikiran Tan Malaka yang menampilkan Mulya Jaya, dosen Fisipol Universitas Muara Bungo Jambi dan Fridianto, dosen Universitas Islam Medan. Gagasan Tan Malaka yang di ungkap kedua narasumber tersebut antara lain Konsep Materialisme Dialektika Logika (Madilog) dan Konsep Pendidikan Pembebasan Tan Malaka. (S01)