Palembang, SPORA– Serikat Petani Indonesia (SPI) basis Talang Keramat akan membuat Teater Kampung dalam upaya mendorong kreatifitas pemuda tani agar mampu mengekspresikan persoalan petani di wilayah mereka, seperti ketidakadilan agraria dan kedaulatan pangan, demikian ungkap Ahmad Jupri setelah mengikuti training of trainer (TOT) Pentas Teater Kampung di Hotel Swarna Dwipa, Senin (11/6) yang diselenggarakan Lembaga Analisis Informasi (ESSAI).
Direktur ESSAI, Taufik Wijaya mengatakan, Program Teater Kampung ini akan dilakukan di 40 komunitas, difokuskan pada komunitas miskin kota dan petani, selain sekolah dan perguruan tinggi. Diharapkan teater menjadi media ekspresi kelas pekerja untuk menyampaikan persoalan-persoalan yang dirasakannya akibat kekerasan struktural.
SPI berkepentingan untuk turut serta dalam program ini. Selain sebagai media ekspresi pemuda tani, SPI juga mempunyai tujuan untuk mengembangkan kebudayaan rakyat yang mempunyai nilai-nilai kepribadian bangsa sendiri. Teater Rakyat diharapkan menjadi organ yang mampu menghadang budaya neoliberal yang semakin deras menusuk jantung kehidupan kaum tani, ungkap Jupri sembari mengepulkan asap kreteknya.
Kegiatan TOT ini dibuka resmi Walikota Palembang Eddy Santana Putra. Dalam sambutannya walikota menyampaikan harapannya kegiatan ini mampu mendorong kemajuan masyarakat dengan berbekal pengalaman panjang sejarah Kota Palembang sejak Zaman Kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya dibangun untuk kesejahteraan rakyat bukan semata-mata untuk berkuasa, ungkap Eddy santana Putra. (S01)
hati-hati ajalah wahai pemuda tani jgn sampai actingnya malah over, klo baso plembangnyo oper ekting takutnyo dak dapet tujuannyo, feel nyo. kegiatan bagus, jangan orgen tunggal be yg dibesak2 ke pemuda tani utk hiburannyo, sambil mbawak minuman kaleng yg bikin mabuk. ide cukup cemerlang. plok plok plok plok (maksudnyo tepuk tgn) satu jempol utk kegiatan ini